Senin, 18 Januari 2010

Kilang Balongan Mulai Diperbaiki


Kilang Balongan Mulai Diperbaiki
Butuh Waktu 14 Hari Capai Normal

Indramayu, Pelita
Kilang Balongan yang mengalami kerusakan beberapa hari lalu, kini mulai diperbaiki. Perbaikan hari pertama pasca shut down serta pendinginan temperatur mesin dilakukan di unit reaktor Residue Catalytic Cracking (RCC) selama empat hari terakhir. Perbaikan secara mekanikal ini dilakukan setelah proses pendinginan temperatur pada reaktor RCC telah dilakukan.
Kahupmas Pertamina UP VI Balongan, Darijanto mengatakan, perbaikan secara mekanikal ini diharapkan dapat berjalan lancar sehingga proses perbaikan selanjutnya dapat dilakukan sesuai dengan tahapannya.
Pendinginan reaktor RCC sudah dilakukan. Setelah dipastikan telah dingin temperatur pada RCC, perbaikan secara mekanik langsung dilakukan. Reaktor RCC saat start-on memiliki temperatur 1.200 derajat Celcius, jelasnya.
Saat ditanya mengenai perbaikan mekanikal yang dilakukan pada hari pertama ini, Darijanto secara spesifik tidak menerangkan secara detail. Pengecekan-pengecekan pada reaktor RCC akan dilakukan selain perbaikan secara teknik, katanya.
Perbaikan RCC pada kilang Pertamina UP VI Balongan tersebut, diperkirakan memakan waktu 10 hari. Jika perbaikan dilakukan sesuai dengan rencana, proses selanjutnya adalah persiapan start on keaktor RCC sebelum bekerja normal. Proses persiapan start on ini memakan waktu empat hari.
Seperti diketahui sebelumnya, kerusakan reaktor RCC pada Kilang Pertamina, memaksa produksi elpiji berhenti total. Reaktor RCC pada kilang Balongan sendiri berfungsi untuk mengolah treated residue pada produksi elpiji. Kerusakan RCC yang terjadi sejak Jumat (9/5/2008) tersebut memaksa produksi elpiji di Kilang UP VI Balongan sebesar 1.200 ton per hari, tidak dapat dilakukan.
Bahkan akibat berhentinya produksi elpiji, kebutuhan elpiji untuk tiga Provinsi yakni Jawa Barat, DKI Jakarta dan Jawa Tengah sempat terganggu. Pasalnya, pasokan elpiji di tiga Provinsi di pulau Jawa ini,sangat bergantung pada pasokan elpiji pada kilang Pertamina UP VI Balongan.
Produksi elpiji melalui kilang Pertamina UP VI untuk Provinsi Jawa Barat sebesar 350 ton per hari, sedangkan DKI Jakarta sebanyak 650 ton per hari dan Jawa Tengah sebanyak 200 ton per hari.
Sebagai langkah antisipasi, Pertamina Unit Pemasaran (UPMS) Balongan menyiapkan dua skenario untuk mendatangkan gas elpiji dari luar daerah bagi konsumen di wilayah layanan gas domestik di wilayah III cirebon.
Skenario ini dilakukan untuk mengatasi persediaan elpiji yang kian terbatas pasca rusaknya reaktor RCC di kilang Balongan. Dua skenario yang disiapkan Pertamina UP VI Balongan adalah mendatangkan pasokan elpiji dari filling plant Tanjung Priok Jakarta dengan menggunakan sarana transportasi darat, sedangkan skenario kedua yakni dengan mendatangkan pasokan elpiji dari kilang Balikpapan dan sejumlah kilang elpiji lainnya dengan menggunakan armada tanker.
Kepala Depot Elpiji terminal Balongan, Mahdi Wahyono mengatakan skenario mendatangkan elpiji dari luar daerah untuk mengatasi persediaan gas elpiji yang terus menyusut.


http://www.pelita.or.id/baca.php?id=49404

Tidak ada komentar:

Posting Komentar