Rabu, 20 Januari 2010

Indonesia Batal Beli F-16


Pemerintah Indonesia membatalkan rencana pembelian enam pesawat tempur jenis F-16 buatan Amerika Serikat (AS).
Yang kita inginkan adalah menghidupkan kembali 6 dari 10 pesawat yang sekarang masih di-grounded Karena mesin dan alutsistanya memerlukan suku cadang dari AS. Seperti diketahui, saat Menhan AS Robert M Gates berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu, Pemerintah AS menawarkan pembelian pesawat F-16 kepada Pemerintah Indonesia. Indonesia sebenarnya tidak harus menolak tawaran tersebut karena pemerintah juga tidak punya dana untuk membeli pesawat F-16 saat ini.
Namun, pemerintah tetap akan menerima tawaran AS untuk melakukan perbaikan terhadap beberapa pesawat F-16 TNI AU yang sudah di-grounded. Dephan sudah meminta kepada TNI AU supaya menelaah paket yang ditawarkan AS, untuk F-16 seri C dan D yang dimiliki TNI AU untuk diperbaiki.
“Selama ini kita selalu waspada untuk setiap pengadaan alutsista. Bukan hanya dengan AS, sebab setiap negara di Barat pasti selalu memberikan syarat-syarat yang harus dipenuhi.” Sementara mengenai tertundanya rencana pengadaan enam Sukhoi dari Rusia, saat ini Indonesia masih menunggu jawaban dari pemerintah dan perusahaan Rosoboronexport Rusia yang masih mengalami kemelut karena pergantian pemerintahan di Rusia dan itu sangat memengaruhi Dephan dan Depkeu Rusia.
Atas dasar itu, pengadaan alutsista dari Rusia juga terpengaruh.“ Kemelut di sana (Rusia),baik Dephan,Depkeu maupun perusahaan Rosoboronexport sampai sekarang belum sepakat. Itu terkait pergantian dan perubahan pemerintahan di sana. Pengadaan F-16 dari AS tidak masuk akal, apalagi sangat mendadak. Padahal, sebelumnya,Indonesia menolak alutsista AS pasca embargo terhadap Indonesia. Sementara Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Subandrio tidak mempersoalkan pembatalan F-16 tersebut. Pihaknya memang fokus pada pembelian Sukhoi dan perbaikan empat F-16 yang rusak. “Siapa yang minta F-16, kita tidak pernah meminta untuk diadakan.
Jadi TNI AU tetap mengajukan peremajaannya saja (perbaikan suku cadang) untuk direalisasikan.Jadi tidak masalah kalau F-16 tidak diadakan yang baru. Sebelumnya, Menhan AS Robert Gates saat berkunjung ke Indonesia mengatakan, pihaknya saat ini sedang bekerja keras untuk menyelesaikan masalah seputar rencana pembelian pesawat tempur F-16.
Gates mengakui masih ada masalah administrasi yang harus diselesaikan dengan Departemen Keuangan AS untuk memudahkan birokrasi dan regulasi yang harus dibahas terlebih dahulu oleh Kongres AS. Menurut Gates, AS sangat mendukung reformasi TNI di Indonesia, khususnya dalam mengembangkan kapabilitas pada alat angkut udara dan maritim. Gates mengungkapkan, Indonesia adalah bangsa yang penting untuk menjadi pemimpin di kawasan dan menjangkau dunia.

http://images.google.co.id/imgres?imgurl=http://majalahdefender.files.wordpress.com/2008/04/air_f-16ds_greece_break_lg.jpg&imgrefurl=http://majalahdefender.wordpress.com/2008/04/04/indonesia-batal-beli-f-16/&usg=__dw2nACgTNzjm9YzfyMTX5VCZtAA=&h=531&w=800&sz=52&hl=id&start=15&um=1&tbnid=_0YbbEWttH8U-M:&tbnh=95&tbnw=143&prev=/images%3Fq%3DPESAWAT%2BTEMPUR%2BINDONESIA%26hl%3Did%26sa%3DG%26um%3D1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar