Jumat, 08 Januari 2010

Alternatif Lain Pengganti Minyak Bumi Dari Dasar Laut


BPPT kali ini mengadakan kerjasama dengan JAMSTEC (Japan Marine Science and Technology Center) untuk rencana penelitian pemboran laut-dalam wilayah Indonesia dengan menggunakan kapal OD21 buatan Jepang.

Indonesia merupakan suatu wialyah yang secara geologis sangat unik dan kompleks. Letak kepulauan nusantara yang dilandasi oleh pertemuan dari tiga lempeng Indo-Australia, Lempeng Pasifik dan lempeng Eurasia menyimpan berbagai sedimen dasar laut-dalam (seperti di Palung Sunda dan Laut Sulawesi) yang dapat menggambarkan kronologi dari terbentuknya bumi. Disamping itu, kondisi geologis yang sangat dinamis ini menyimpan berbagai prospek mineral dan energi untuk konsumsi masa depan.

Melalui [rogram riset laut-dalam internasional yang dikenal dengan Integrated Ocean Drilling Program (ODP), Jepang melalui JAMSTEC sedang membangun kapal pemboran ilmiah laut-dalam (deep sea Drilling vessel) generasi baru abad 21 dengan sistem pipa Riser yang mampu melakukan pemboman sampel sedimen pada kedalaman 2000-7000 meter di bawah dasar laut-dalam (10.000 meter).

Dengan kemampuan ini maka sampel lapisan sedimen yang terakumulasi di laut-dalam dapat diambil untuk kemudian dianalisa di laboratorium untuk menentukan umur dan waktu terbentuknya. Analisa lebih lanjut dapat dilakukan dapat dilakukan untuk mengetahui perubahan global bumi yang pernah terjadi di masa lalu. Studi seismogenik untuk mitigasi gempa bumi dan tsunami, pemahaman asal usul pembentukan permukaan bumi serta eksplorasi sumber daya mineral dan energi di daerah frontier.

Dan karena itulah BPPT dan JAMSTEC merencanakan penelitian pemboran laut-dalam dengan menggunakan kapal OD21 yang akan beroperasi pada tahun 2004.

Menurut Dr. Iwan Gunawan, Direktur TISDA BPPT saat ditemui BeritaIptek di sela-sela seminar ON Ocean Drilling for the 21st siang tadi mengatakan bahwa pernah ada penelitian di dasar laut Sulawesi yang dilakukan Jerman. Hasil penelitian ini menemukan adanya Methane Hydrates (Methan yang berbentuk padat), yang bisa dijadikan alternatif lain untuk menggantikan minyak bumi atau energi fosil. Dengan penelitian nanti nampaknya kita akan dapat mengetahui daerah-daerah mana saja yang berpotensi mengandung Methane Hydrates ini.

Selain itu juga dari sisi ilmiah, para ilmuwan kelautan Indonesia dapat menggali fakta-fakta baru tentang kondisi geologi dan prospek deposit mineral di daerah yang selama ini tidak dapat dieksplorasi karena ketidakmampuan teknologi

Artikel terkait :

1. Minyak Tanah Sebagai Pengganti Solar Ancaman beban subsidi BBM yang mencapai lebih dari 60 trilyun rupiah (Kompas, 13 Mei 2005) memaksa pemerintah untuk menaikkan harga...
2. Sumbangan Teknik Remote Sensing untuk Melacak Lokasi Minyak dan Gas Bumi Bumi memiliki permukaan dan variabel yang sangat kompleks. Relief topografi bumi dan komposisi materialnya menggambarkan bebatuan pada mantel bumi dan...
3. Geliat Perkembangan Ladang Minyak Laut dalam Negeri Jiran Negeri jiran, tetangga kita yang satu ini memang terbilang pembelajar yang baik, bahkan mungkin sangat baik. Fakta saat ini telah...
4. Car Sharing, Alternatif Lain Mobilitas Ramah Lingkungan Masalah transportasi kota adalah masalah pelik. Ketergantungan terhadap mobil pribadi yang sangat tinggi menjadi salah satu inti dari masalah transportasi...
5. Air Laut untuk Konsumsi Bisakah? Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Memiliki luas wilayah 5.193.252 km2 dua per tiga luas wilayahnya merupakan lautan


http://www.kamusilmiah.com/kimia/alternatif-lain-pengganti-minyak-bumi-dari-dasar-laut/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar