Kamis, 21 Januari 2010

Alquran Bayan Diluncurkan untuk Permudah Pahami Ayat


JAKARTA--Literatur Islam mengalami perkembangan. Menurut Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali, perkembangan ini tak hanya dengan makin banyaknya buku Islam kontemporer, tapi juga penerbitan Alquran, termasuk Alquran Bayan. Ia juga menegaskan perlunya pemahaman Alquran.

Alquran ini dilengkapi di antaranya dengan penjelasan sebab-sebab turunnya ayat, mutiara ayat, hadis-hadis yang berkaitan dengan ayat tertentu, doa-doa, dan tajwid. ''Ini mempermudah pemahaman atas kedalaman Alquran juga Islam,'' katanya di Jakarta, Selasa (19/1).

Suryadharma yang berbicara dalam peluncuran Alquran Bayan itu mengatakan, keberadaan Alquran ini bisa membantu memberikan pencerahan pemahaman keagamaan masyarakat di Indonesia. Diharapkan pula, hal ini akan meningkatkan minat baca umat Islam tak hanya di Indonesia.

Tapi juga, kata Suryadharma, umat Islam di negara-negara ASEAN bahkan internasional, seiring rencana penerjemahan Alquran tersebut ke dalam bahasa Inggris. Ia menambahkan, melalui upaya pemahaman Alquran, umat Islam dipandu untuk memilih kehidupan lebih bijak.

Menurut Suryadharma, sesekali umat Islam harus keluar dari aktivitas dan melakukan refleksi diri dengan membaca Alquran yang merupakan petunjuk hidup. ''Mestinya, umat Islam mencontoh para sahabat Nabi Muhamamd yang mengajarkan Alquran kepada anak-anaknya,'' katanya.

Mereka, jelas Suryadharma, mengajarkan Alquran sebagai petunjuk hidup di dunia dan akhirat. Ia juga menambahkan bahwa Alquran akan terus tetap terjaga. Sebab, Allah SWT telah menyatakan bahwa Dia yang telah menurunkan Alquran dan Dia jugalah yang menjaganya.

Rektor Institut Ilmu Alquran, Ahsin Sakho Muhammad, mengatakan, Alquran merupakan kitab yang penuh berkah. Sebab, Alquran mengandung kebaikan baik untuk individu, masyarakat, rohani, jasmani, dunia, dan akhirat.

Orang-orang yang bergaul dengan Alquran, jelas Ahsin, akan mendapatkan kebaikan. Alquran juga tak pernah mengecewakan pembacanya. ''Membaca Alquran, meski tak mengerti artinya kita akan tetap mendapatkan pahala,'' katanya.

Apalagi, kata Ahsin, kalau yang membaca Alquran itu mengerti artinya dan mengamalkan ayat-ayat yang dibacanya itu. Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Baitul Qur'an Depok, Muslih Abdul Karim, merasa prihatin dengan masih rendahnya masyarakat yang melek Alquran.

Muslih mengungkapkan, dirinya melihat masih banyak orang yang belum bisa membaca Alquran. ''Ini merupakan masalah bersama yang harus diselesaikan bersama pula. Masyarakat dan pemerintah perlu melangkah bersama menyelesaikan masalah ini,'' katanya.

Seharusnya, ujar Muslih, pemerintah memperbanyak Taman Pendidikan Alquran (TPA). Selain itu, melalui sekolah ataupun madrasah, pemerintah mendorong masyarakat untuk belajar Alquran. ''Jadi, kelak orang yang melek Alquran akan semakin banyak,'' katanya.

Setelah masyarakat banyak yang melek Alquran, tahap selanjutnya adalah memperbaiki bacaan, tafsir, menerjemahkan, memahami surat pendek, pengamalan Alquran, dan melakukan kegiatan dakwah.


http://www.republika.co.id/berita/101659/alquran_bayan_diluncurkan_untuk_permudah_pahami_ayat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar